3 Tabel Subnet Mask Untuk Kelas A, B, dan C 2024

Bagi yang mempelajari ilmu jaringan komputer, mungkin sudah kenal atau malah baru mengetahui istilah tentang subnet mask. Secara umum subnet mask ini adalah bidang keilmuan yang mempelajari seputar teknik khusus untuk membagi jaringan menjadi kecil-kecil. Agar lebih jelasnya dan mengetahui tentang tabel subnet mask, maka bisa langsung saja simak ulasan lengkap sebagai berikut.

Baca Juga: Apa itu Abodemen Listrik?

Pengertian Subnet Mask

Subnet mask atau masker subjaringan merupakan deretan nomor panjang mengacu pada nomor biner yaitu 32 bit digunakan untuk membedakan setiap alamat yang digunakan pada IP address.

Dijelaskan sebelumnya jika ini adalah metode untuk menambah jaringan yang dilakukan dengan memecah jaringan komputer menjadi lebih kecil. Tapi perlu diketahui juga jika metode ini hanya dapat digunakan untuk kelas IP address atau alamat IP kelas A, B, dan C.

Disinggung jika subnetting atau masker subjaringan ini dapat digunakan untuk beberapa kelas IP address. Nah, IP address adalah informasi seputar alamat dari suatu perangkat, sedangkan subnet mask akan memberikan informasi yang menunjukkan alamat IP tersebut berada di jaringan atau subnet yang mana.

Pada dasarnya, keduanya digunakan untuk mengkonversikan semua nilai bit. Tapi keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaannya tersebut ada pada cara representasi, yaitu untuk IP address dihjnaka sebagai dasar pembuatan subnet default.

Baca Juga: Download Livery BUSSID Yudistira

Fungsi dari Masker Subjaringan

Jika tadi sudah mengetahui tentang pengertiannya, maka sebelum ke tabel subnet mask tak ada salahnya membahas tentang fungsinya terlebih dahulu. Tak hanya dapat digunakan sebagai pemecah jaringan menjadi kecil-kecil, tapi ada juga beberapa fungsi lainya. Langsung saja inilah beberapa fungsinya.

Baca Juga:  6+ Contoh Pidato Perpisahan Kelas 6 SD Pendek & Singkat

1. Pengiriman Data Lebih Efesien

Untuk yang pertama adalah memiliki fungsi lebih efesien dalam alokasi alamat IP di suatu jaringan. Dengan demikian maka membuat penggunaan IP address tersebut bisa lebih optimal. Lalu dapat juga digunakan untuk sarana media mengatasi masalah, terutama masalah berkaitan dengan perbedaan media fisik dan hardware yang digunakan.

2. Keamanan Jaringan Terjaga

Berikutnya memiliki fungsi sebagai peningkat sistem keamanan dan dapat mengurangi resiko kongesti sekaligus, serta ketidakstabilan jaringan. Semua masalah tersebut dapat terjadi karena jumlah host terlalu banyak pada suatu jaringan komputer.

3. Meningkatkan Kinerja dan Kecepatan Jaringan

Digunakan juga untuk meningkatkan kinerja dan kecepatan jaringan karena bisa mengurangi volume penukaran data, dan lalulintas jaringan.

Tabel Subnet Mask

Sebenarnya kelas alamat IP ada lima yaitu A, B, C, D, dan E. Namun kelas D dan E memiliki fungsi yang berbeda. Dan subjaringan hanya dapat digunakan untuk kelas A, B, dan C.

Pada kelas IP address dibuat tabel dengan empat kolom, yaitu ada CIDR, ada Subnet Mask, Host dan Network. Agar lebih jelasnya mengenai tabelnya, Anda dapat langsung saja lihat gambar berikut.

1. Gambar Tabel Kelas A

Gambar untuk Tabel Kelas A

2. Gambar Tabel Kelas B

Gambar Tabel Kelas B

3. Gambar Tabel Kelas C

Gambar Tabel Kelas C

Cara Menghitung

Jika tadi sudah mengetahui mengetahui tabel subnet mask, untuk sekarang akan dijelaskan mengenai cara menghitungnya. Nah, ada dua metode yang dapat digunakan untuk menghitung subnet.

Dua metode tersebut adalah binary dan khususnya. Unsur terpenting dalam menggunakan dua metode tersebut adalah adanya empat poin yaitu jumlah subnetnya > jumlah host di tiap subnet > blok > alamat host broadcast.

Paling umum alamat IP dituliskan 192.168.1.2/24 dengan angka terakhir adalah /24 yang diambil dari nilai subnetnya yaitu 24 bit dengan binary 1. Itu berarti jika subnet masknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (binary) atau 255.255.255.0 (decimal).

Baca Juga:  Apa itu Pipo Tiktok? Cara Mendapatkan Uang Jutaan Rupiah

Itu merupakan konsep yang dikenal dengan istilah Classless Inter-Domain Routing disingkat dengan CIDR. Konsepnya ini mulai terkenal pada tahun 1992 yang diperkenalkan oleh IEFT. Nah cara menghitungnya adalah seperti penjelasan berikut.

Rumus Menghitung

  • Jika Anda ingin menemukan subnetnya, bisa menggunakan rumus jumlah subnet = 2X. X adalah variabel untuk binary 1pada oktet terakhir di kelas B, dan binary 3 untuk oktet terakhir di kelas A.
  • Lalu untuk dapat menemukan jumlah host pada setiap subnetnya, Anda dapat menggunakan rumus yaitu 2y – 2. Variabel Y adalah kebalikan dari X, yaitu merupakan binary 0 pada oktet terakhir di subnet.
  • Untuk menemukan blok subnet, dapa digunakan rumus 256 – 192 d dengan hasil oktet terakhir subnet masknya adalah 64.
  • Terakhir jika ingin menemukan host broadcast, Anda dapat membuat kolom tebal subnetnya, host awal, host akhir, dan broadcast.

Cara Kerja Subnet Mask

Secara ringkas cara kerjanya adalah subnetting akan membuat subjaringan atau dengan membagi beberapa jaringan pada sebuah jaringan besar. Dengan demikian satu alamat IP atau IP address akan akan mampu digunakan pada beberapa perangkat alias dapat digunakan lebih dari satu perangkat, yang mana masing-masing memiliki alamat IP internet berbeda.

Penutup

Subnet mask adalah deretan nomor biner yaitu 32 bit digunakan untuk membedakan setiap alamat yang digunakan pada IP address, dengan salah satu fungsi sebagai pemecah jaringan menjadi kecil-kecil. Pada alamat IP ada lima kelas, tapi untuk subjaringan, hanya menggunakan kelas yaitu A, B, dan C.

Setiap kelad memiliki tabel subnet mask yang merupakan tabel untuk kelas alamat IP pada kelas A, B, dan C, dengan setiap tabel per kelas memiliki empat kolom yaitu CIDR, subnet mask, host, dan network.